I LOVE ALLAH

Abd-Allah ibn Ketika 'al-Mubaarak ditanya tentang turunnya Allah pada malam lima belas (15) dari Sya'ban, ia berkata kepada orang yang bertanya kepadanya: "Hai yang lemah! Malam tanggal lima belas?! SETIAP malam ALLAH turun! [Per Al-Bukhari, 6940 & Muslim, 1262] "
[Diriwayatkan oleh Abu 'Uthmaan al-Saabooni di I'tiqaad Ahl al-Sunnah, tidak. 92.]

Rabu, 11 November 2009

BUKTI WAHABI ADALAH KAUM MUJASSIMAH DAN MUSYABBIHAH PART 1

Tajsim/penjasmanian dan Tasybih/penyerupaan Allah swt.kepada makhluk-Nya

Mari kita teliti lagi riwayat-riwayat yang tercantum dibawah ini yang mana golongan Wahabi/Salafi dan pengikutnya menyakini serta mempercayai ada nya hadits mengenai Tajsim/ Penjasmanian dan Tasybih/ Penyerupaan Allah swt. sebagai makhluk-Nya secara hakiki/yang sebenarnya tapi tanpa bentuk (Bi la Kaif). Yang mana hal ini telah dibantah sendiri oleh Allah swt. dalam firman-Nya: Surat Asy-Syuura (42):11:' Tiada sesuatu pun yang menyerupai-Nya'. Surat Al-An'aam (6) : 103; 'Tiada Ia tercapai oleh penglihatan mata'. Dalam Surat Ash-Shaffaat (37) : 159; 'Mahasuci Allah dari apa yang mereka sifatkan'.
Menurut pendapat ulama contoh riwayat-riwayat yang jelas menunjukkan tajsim atau tasybih sebagai berikut :
Berkata Wahab bin Munabbih waktu ditanya oleh Jaad bin Dirham tentang asma wa sifat: Celaka engkau wahai Jad karena permasalahan ini. Sungguh aku menduga engkau akan binasa. Wahai Jad, kalau saja Allah tidak mengkabarkan dalam kitab-Nya bahwa dia memiliki tangan, mata atau wajah, tentu kamipun tidak akan mengatakannya. Bertakwalah engkau kepada Allah!" (Aqidatus Salaf Ashhabul Hadits, hal. 190)
Abdullah ibn Ahmad rh. meriwayatkan, disertai dengan menyebut sanad-sanadnya. Beliau berkata, "Rasulallah saw. telah bersabda; 'Tuhan kita telah menertawakan keputus-asaan hamba-hamba-Nya dan kedekatan yang lainnya. Perawi berkata, 'Saya bertanya, 'Ya Rasulallah, apakah Tuhan tertawa?' Rasulallah saw. menjawab, 'Ya.' Saya berkata, 'Kita tidak kehilangan Tuhan yang tertawa dalam kebaikan."' [Kitab as-Sunnah, hal. 54].
Abdullah ibn Ahmad berkata, "Saya membacakan kepada ayahku. Lalu, dia menyebutkan sanadnya hingga kepada Sa'id bin Jubair yang berkata, Sesungguhnya mereka berkata, 'Sesungguhnya ruh-ruh berasal dari batu yaqut-Nya. Saya tidak tahu, apakah dia mengatakan merah atau tidak?' Saya berkata kepada Sa'id bin Jubair, lalu dia berkata, 'Sesungguhnya ruh-ruh berasal dari batu zamrud dan naskah tulisan emas, yang Tuhan menuliskannya dengan tangan-Nya, sehingga para penduduk langit dapat mendengar suara gerak pena-Nya." [Kitab as-Sunnah, hal. 76].
Abdullah ibn Ahmad berkata, "Ayahku berkata kepadaku dengan sanad dari Abi 'Ithaq yang berkata, 'Allah menuliskan Taurat bagi Musa dengan tangan-Nya, dalam keadaan menyandarkan punggungnya kebatu, pada lembaran-lembaran yang terbuat dari mutiara. Musa dapat mendengar bunyi suara pena Tuhannya, sementara tidak ada penghalang antara dirinya dengan Tuhannya kecuali sebuah tirai.'" [Kitab as-Sunnah, hal. 76].
Mari kita baca lagi riwayat lainnya dibawah ini yang menetapkan bahwa Allah mempunyai jari, dan mereka juga menetapkan bahwa di antara jari-jari-Nya itu terdapat jari kelingking, serta jari kelingking-Nya mempunyai sendi.
Sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Khuzaimah didalam kitab at-Tauhid dengan bersanad dari Anas bin Malik ra yang berkata;
"Rasulallah saw. telah bersabda; 'Manakala Tuhannya menaiki gunung, Dia mengangkat jari kelingking-Nya, dan mengerutkan sendi jari kelingkingnya itu, sehingga dengan begitu lenyaplah gunung." Humaid bertanya kepadanya, "Apakah kamu akan menyampaikan hadits ini?" Dia menjawab, "Anas menyampaikan hadits ini kepada kami dari Rasulallah, lalu kamu menyuruh kami untuk tidak menyampaikan Hadits ini?" [Kitab at-Tauhid, hal 113; Kitab as-Sunnah, hal. 65].
Hadits diatas ini menunjukkan bahwa Allah swt. mempunyai tangan, tangan-Nya mempunyai jari, dan diantara jari-Nya itu ialah jari kelingking. Kemudian mereka juga mengatakan jari kelingking itu mempunyai sendi...!!
Abdullah rh juga berkata, dengan bersanad dari Abu Hurairah, dari Rasulallah saw. yang bersabda;"Sesungguhnya kekasaran kulit orang Kafir panjangnya tujuh puluh dua hasta, dengan ukuran panjang tangan Yang Maha Perkasa." [Kitab at-Tauhid, hal. 190].
Dari Hadits ini dapat dipahami, Tuhan mempunyai dua tangan, juga kedua tangan Tuhan mempunyai ukuran panjang tertentu. Karena jika tidak, maka tidak mungkin kedua tangan tersebut menjadi ukuran bagi satuan panjang.
Abdullah bin Ahmad bin Hambal rh, dengan bersanad kepada Anas bin Malik yang berkata, "Rasulallah saw. telah bersabda, 'Orang-orang kafir dilemparkan kedalam neraka. Lalu neraka berkata, 'Apakah masih ada tambahan lagi ?, maka Allahpun meletakkan kaki-Nya kedalam neraka, sehingga neraka berkata, 'Cukup, cukup.'" [Kitab at-Tauhid, hal. 184].
Ibnu Khuzaimah meriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Rasulallah saw. yang bersabda, "Neraka tidak menjadi penuh sehingga Allah meletakkan kaki-Nya kedalamnya. Lalu, nerakapun berkata, 'Cukup cukup.' Ketika itulah neraka menjadi penuh." [Kitab at-Tauhid, hal. 184].
Dari riwayat ini dapat dipahami bahwa Allah swt. mempunyai kaki.

Ada riwayat lebih jauh lagi dengan menetapkan bahwa Allah swt. mempunyai nafas. Abdullah bin Ahmad bin Hambal berkata, dengan bersanad kepada Ubay bin Ka'ab yang berkata, "Janganlah kamu melaknat angin, karena sesungguhnya angin berasal dari nafas Tuhan." [Kitab as-Sunnah, hal. 190].
Mereka juga menetapkan dan bahkan menyerupakan suara Allah dengan suara besi. Abdullah bin Ahmad, dengan sanadnya telah berkata, "Jika Allah berkata-kata menyampaikan wahyu, para penduduk langit mendengar suara bising tidak ubahnya suara bising besi di suasana yang hening." [Kitab as-Sunnah, hal. 71].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar